Minggu, 20 Mei 2012
Software Quality Metrics
Software quality metrics terdiri dari 2 kategori, yaitu:
1. Process Metrics
kategori ini terkait dengan proses pengembangan perangkta lunak (software development process).
Process Metrics pengembangan perangkat lunak dapat masuk ke dalam salah satu dari kategori berikut:
a. Software process quality metrics : dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu Error density metrics dan Error severity metrics. Error density metrics melibatkan 2 langkah yang pertama "Software Volume" Beberapa metrik kepadatan menggunakan jumlah baris kode sementara lalu yang lain menerapkan fungsi poin (FP). kemudian langkah yang kedua "Errors counted measures" yaitu Beberapa berhubungan dengan jumlah kesalahan dan yang lain untuk jumlah bobot kesalahan.
kemudian Error severity metrics digunakan untuk mendeteksi situasi yang merugikan dari peningkatan parahnya jumlah kesalahan dalam situasi di mana kesalahan dan bobot kesalahan yang diukur dengan metrik kepadatan kesalahan umumnya menurun.
b. Software process timetable metrics : merupakan Pendekatan alternatif menghitung rata-rataketerlambatan penyelesaian milestone.
c. Error removal effectiveness metrics : dapat mengukur efektivitas dari penghapusan kesalahan (effectiveness of error removal) oleh sistem jaminan kualitas perangkat lunak setelah periode operasi rutin (biasanya 6 atau 12 bulan) dari sistem. Metrik yang menggabungkan catatan kesalahan dari tahap pengembangan dengan catatan kegagalan disusun selama tahun pertama (atau periode tertentu) dari operasi rutin.
d. Software process productivity metrics : mencakup metrik "langsung" metrik yang menangani proyek produktivitas sumber daya manusia serta "tidak langsung" metrik yang fokus pada sejauh mana penggunaan kembali perangkat lunak. Penggunaan kembali perangkat lunak secara substansial mempengaruhi produktivitas dan efektivitas.
2. Product Metrics
kategori ini terkait dengan software maintenance. kemudian susunannya diklasifikasikan sebagai berikut:
a. HD quality metrics: jenis dari HD (Help desk Service) quality metrics terdiri dari:
• HD calls density metrics-> tingkat permintaan pelanggan untuk layanan HD yang diukur dengan jumlah panggilan.
• Severity of HD calls metrics-> merupakan metrik dari keparahan masalah HD yang terangkat.
• Success of the HD services–> tingkat keberhasilan dalam menanggapi panggilan. Sebuah kesuksesan dapat dicapai dengan melengkapi layanan yang diperlukan dalam waktu yang ditentukan dalam kontrak layanan.
b. HD productivity and effectiveness metrics : Productivity metrics berhubungan dengan total sumber daya yang diinvestasikan selama periode yang ditentukan, sedangkan effectiveness metrics berhubungan dengan sumber daya yang diinvestasikan dalam menanggapi HD customer call.
c. Corrective maintenance quality metrics : menangani beberapa aspek kualitas layanan pemeliharaan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
• Software system failures density metrics –> menangani tingkat permintaan untuk pemeliharaan korektif, berdasarkan catatan kegagalan yang diidentifikasi selama operasi normal sistem perangkat lunak.
• Software system failures severity metrics –> menangani keparahan kegagalan sistem perangkat lunak yang dilayani oleh tim pemeliharaan korektif.
• Failures of maintenance services metrics –> menangani kasus-kasus dimana layanan pemeliharaan tidak dapat menyelesaikan koreksi dari kegagalan atau bahwa koreksi yang dilakukan tersebut gagal.
• Software system availability metrics –> menangani tingkat gangguan yang terjadi pada pelanggan yang diwujudkan dengan periode waktu di mana layanan dari sistem perangkat lunak tidak tersedia atau hanya sebagian yang tersedia.
d. Corrective maintenance productivity and effectiveness metrics : berkaitan dengan total sumber daya manusia yang diinvestasikan dalam menjaga sistem perangkat lunak tertentu, corrective maintenance effectiveness berkaitan dengan sumber daya yang diinvestasikan di koreksi dari kegagalan tunggal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
arrizqy makasih ya
BalasHapusMy blog